Dalam dunia psikologi dan ekonomi perilaku, bias aksi atau action bias merujuk pada kecenderungan individu untuk bertindak atau mengambil tindakan, meskipun terkadang lebih bijaksana untuk tidak melakukannya.
Bias ini adalah fenomena psikologis yang sangat umum dalam kehidupan sehari-hari, dan sering kali dapat memengaruhi keputusan kita, baik dalam bisnis, olahraga, maupun kehidupan pribadi.
Artikel ini bertujuan untuk memberikan pemahaman yang lebih mendalam tentang bias aksi, mengapa hal ini terjadi, serta bagaimana dampaknya terhadap pengambilan keputusan kita.
Selain itu, akan dibahas juga langkah-langkah yang bisa diambil untuk mengatasi bias ini agar kita dapat membuat keputusan yang lebih rasional dan efektif.
Apa itu Bias Aksi

Bias aksi termasuk dalam kategori bias kognitif, yang merupakan distorsi dalam berpikir yang dapat mempengaruhi pengambilan keputusan kita. Bias ini lebih cenderung terjadi ketika kita merasa cemas atau tidak nyaman dengan keadaan yang tidak berubah, atau ketika kita merasa perlu untuk menunjukkan bahwa kita sedang aktif bertindak.
Mengapa Bias aksi Terjadi?

1. Kebutuhan untuk Beraksi (Need to Act)
2. Tuntutan Lingkungan Sosial
3. Ketakutan Akan Kesalahan (Fear of Mistakes)
4. Pengaruh Grup (Group Influence)
Implikasi dalam Pengambilan Keputusan
Bias aksi dapat memiliki dampak yang cukup besar dalam berbagai aspek kehidupan kita, terutama dalam pengambilan keputusan yang penting.

- Kesalahan Pengambilan Keputusan (Decision-Making Errors) : Bias aksi sering kali menyebabkan seseorang membuat keputusan yang buruk atau salah karena mereka bertindak tanpa melakukan evaluasi yang cukup. Tindakan yang terburu-buru atau impulsif sering kali mengarah pada kesalahan yang dapat merugikan dalam jangka panjang.
- Risiko Finansial (Financial Risks) : Dalam dunia investasi, bias aksi dapat memengaruhi keputusan seseorang untuk membeli atau menjual aset secara impulsif tanpa melakukan analisis yang mendalam. Ini dapat menyebabkan kerugian finansial yang tidak perlu. Sebagai contoh, investor yang terpengaruh bias aksi mungkin menjual saham saat pasar mengalami penurunan, padahal jika mereka bersabar dan menunggu, saham tersebut bisa kembali naik dalam jangka panjang.
- Ketidakstabilan Emosional (Emotional Instability) : Mengambil keputusan secara impulsif dapat menimbulkan ketidakstabilan emosional, karena seseorang mungkin merasa cemas atau stres setelah bertindak tanpa pertimbangan yang matang. Keputusan yang diambil terburu-buru sering kali meninggalkan rasa penyesalan dan ketidakpuasan.
- Kurangnya Pembelajaran dan Pertumbuhan (Lack of Learning and Growth) : Ketika seseorang tidak berhenti untuk merenung atau mengevaluasi keputusan mereka, mereka akan terus terjebak dalam siklus yang sama dan tidak belajar dari pengalaman mereka. Akibatnya, mereka tidak berkembang secara pribadi maupun profesional. Misalnya, seorang pengusaha yang terus membuat keputusan bisnis tanpa melakukan analisis mendalam akan kesulitan untuk mengembangkan strategi yang lebih baik di masa depan.
Contoh Action Bias
Bias aksi tidak hanya terjadi dalam kehidupan pribadi, tetapi juga dalam berbagai bidang profesional. Berikut beberapa contoh bias aksi dalam kehidupan sehari-hari:
- Dalam Bisnis:
- Seorang pengusaha yang terus-menerus merasa perlu untuk memperkenalkan produk baru atau merombak strategi bisnisnya tanpa melakukan riset pasar yang mendalam. Keputusan seperti ini sering kali diambil karena dorongan untuk bertindak, meskipun perubahan tersebut tidak memiliki dasar yang kuat.
- Bidang Olahraga:
- Seorang pelatih yang terus mengganti formasi atau taktik dalam pertandingan meskipun strategi awal sudah berjalan dengan baik. Keputusan ini mungkin didorong oleh ketakutan akan kegagalan atau dorongan untuk berbuat sesuatu dalam situasi yang penuh tekanan.
- Bidang investasi:
- Investor yang merasa perlu untuk melakukan transaksi saham secara terus-menerus, meskipun strategi buy and hold mungkin lebih sesuai dengan tujuannya. Bias aksi ini mendorong investor untuk terus membeli atau menjual tanpa evaluasi yang rasional terhadap kondisi pasar.
Mengatasi Bias Aksi : Langkah-langkah untuk Pengambilan Keputusan yang Lebih Rasional
Meskipun bias aksi sulit dihindari, ada beberapa langkah yang dapat membantu kita untuk mengurangi dampaknya dan membuat keputusan yang lebih matang dan rasional:
- Berpikir Rasional Sebelum Bertindak :
- Sebelum mengambil keputusan, penting untuk mempertimbangkan dengan cermat semua opsi yang ada. Jangan terburu-buru untuk bertindak tanpa mempertimbangkan pro dan kontra dari setiap pilihan.
- Buat Rencana yang Terukur dan Realistis :
- Memiliki rencana yang jelas dan terukur akan membantu Anda tetap fokus pada tujuan yang ingin dicapai. Dengan mempertimbangkan berbagai aspek dan melakukan analisis, Anda akan lebih siap untuk mengambil langkah yang rasional.
- Berlatih Kesabaran:
- Belajarlah untuk bersabar dan menghindari keputusan impulsif. Banyak keputusan memerlukan waktu untuk dipertimbangkan, dan kadang-kadang tidak melakukan apa-apa adalah pilihan terbaik.
- Berbicara dengan Orang Lain:
- Diskusikan pilihan Anda dengan orang lain yang memiliki perspektif berbeda. Mendapatkan pendapat dari pihak lain dapat memberikan wawasan tambahan dan membantu Anda melihat gambaran yang lebih luas.
Kesimpulan
Semoga artikel ini memberikan wawasan yang lebih mendalam mengenai bias aksi dan bagaimana cara menghadapinya dengan bijaksana. Jika Anda memiliki pertanyaan lebih lanjut, jangan ragu untuk bertanya.
Sumber :
- Action bias
- Action Bias and Decision Making. Harvard University.
- Understanding Cognitive Bias - Psychology Today
- Productivitygame