Upselling adalah strategi penjualan di mana bisnis menawarkan versi yang lebih baik atau fitur tambahan dari produk atau layanan yang ingin dibeli pelanggan.
Sebelum berfokus pada prospek baru Leads baru, manfaatkan pelanggan yang sudah ada untuk meningkatkan penjualan dan memperkaya pengalaman mereka dengan bisnis Anda. Ingatlah, strategi upselling yang efektif harus sesuai dengan perjalanan pelanggan Anda.
Upselling juga merupakan strategi pemasaran yang bertujuan untuk membuat pelanggan membeli produk yang lebih mahal atau lebih banyak daripada yang mereka ingin beli
Dalam artikel kali ini saya kan mambahas Apa itu Upselling, mari kita simak
Apa itu Upselling?
Upselling adalah strategi penjualan di mana bisnis menawarkan versi yang lebih baik atau fitur tambahan dari produk atau layanan yang ingin dibeli pelanggan.
Teknik ini bertujuan untuk meningkatkan nilai pesanan pelanggan dan, pada akhirnya, meningkatkan pendapatan bisnis. Upselling efektif dalam meningkatkan nilai seumur hidup pelanggan (CLV), yaitu total yang dibelanjakan pelanggan pada produk Anda dari waktu ke waktu.
upselling bisa menjadi strategi yang sangat baik untuk mendorong pertumbuhan karena:
- Biaya menarik pelanggan baru adalah lima kali biaya mempertahankan pelanggan yang sudah ada.
- Pelanggan yang sudah ada 50% lebih mungkin untuk mencoba produk baru.
- Pelanggan lama membelanjakan 31% lebih banyak daripada pelanggan baru.
- Probabilitas menjual ke pelanggan yang sudah ada adalah 60 sampai 70%, sedangkan prospek baru adalah 5 sampai 20%.
Tujuannya di sini adalah untuk meningkatkan nilai seumur hidup pelanggan (CLV)—jumlah yang dibelanjakan oleh pelanggan untuk produk Anda dari waktu ke waktu.
Mengapa Upselling Penting?
- Biaya Lebih Efisien: Menarik pelanggan baru bisa lima kali lebih mahal dibanding mempertahankan pelanggan yang ada.
- Peluang Produk Baru: Pelanggan lama 50% lebih mungkin mencoba produk baru.
- Pengeluaran Lebih Besar: Pelanggan lama biasanya membelanjakan 31% lebih banyak dibanding pelanggan baru.
- Peluang Penjualan Lebih Tinggi: Peluang menjual ke pelanggan yang sudah ada berkisar antara 60-70%, sedangkan prospek baru hanya 5-20%.
Upselling vs Cross-Selling
Upselling tidak sama dengan cross-selling. Cross-selling adalah teknik menjual produk pelengkap yang tidak bersaing.
Sebagai contoh, jika Anda menjual televisi kepada pelanggan, meyakinkan mereka untuk membeli model yang lebih baik daripada yang mereka lihat adalah hal yang menguntungkan. Menyarankan pengaturan suara surround untuk digunakan adalah cross-selling.
Baca Juga :
- 10 Tips Bernegosiasi Ala FBI
- 8 Strategi Personal Branding di Instagram
- 9 Langkah Optimal Launching Produk Sukses
Manfaat Upselling
Selain meningkatkan penjualan, upselling bertujuan untuk memberikan pengalaman pelanggan yang lebih baik, misalnya dengan menawarkan sesi pembinaan individu dalam program pengembangan kepemimpinan grup.
Misalnya, jika Anda memberikan pembinaan kelompok untuk keterampilan kepemimpinan, akankah pembinaan satu lawan satu membantu mereka menjadi pemimpin yang lebih baik? Upselling memiliki keuntungan sebagai berikut:
- Meningkatkan CLV, pada gilirannya meningkatkan profitabilitas
- Memungkinkan Anda untuk memberikan layanan yang lebih personal, meningkatkan hubungan pelanggan
- Menarik lebih banyak pelanggan premium
Praktik Terbaik untuk Upselling
Ada banyak cara untuk meningkatkan penjualan produk atau layanan Anda.
Berikut adalah beberapa yang dapat Anda pilih tergantung pada penawaran Anda:
- Tawarkan diskon. Berikan produk premium dengan diskon saat membeli produk dengan harga lebih rendah.
- Penawaran waktu terbatas. Berikan diskon untuk produk premium dengan penawaran waktu terbatas. Rasa urgensi memotivasi pelanggan untuk memilih produk premium.
- Pengaya. Bundel item tambahan ke produk atau layanan Anda. Namun, Anda harus memastikan bahwa item tambahan menambah nilai pada produk atau layanan utama.
- Menciptakan tekanan sosial. Pernahkah Anda mengamati bahwa ketika Anda membeli produk atau menambahkannya ke keranjang Anda di Amazon atau Flipkart, Anda mendapat saran seperti "orang yang membeli barang ini juga membeli ini?" Itu menciptakan tekanan sosial, atau FOMO (takut ketinggalan).
Strategi Upselling di Setiap Tahap
- Pra-Penjualan: Rekomendasikan versi premium produk di halaman produk atau etalase Anda.
- Saat Checkout: Informasikan pembeli tentang peningkatan produk atau layanan di halaman checkout.
- Pasca-Pembelian: Tawarkan tambahan fitur atau layanan setelah transaksi selesai, seperti garansi diperpanjang atau dukungan premium.
Kesimpulan
Upselling adalah strategi penting yang harus dimasukkan dalam rencana penjualan dan pemasaran usaha kecil dan menengah. Sebelum berfokus pada prospek baru, manfaatkan pelanggan yang sudah ada untuk meningkatkan penjualan dan memperkaya pengalaman mereka dengan bisnis Anda.
Ingatlah, strategi upselling yang efektif harus sesuai dengan perjalanan pelanggan Anda. semoga artikel ini bisa menambah wawasan dan pengetahuan ada.
Sumber :
Tags
marketing



