Apa Itu Sosiopat? Memahami Gangguan Kepribadian Antisosial (ASPD)

Apa Itu Sosiopat? Memahami Gangguan Kepribadian Antisosial (ASPD)

Apa Itu Sosiopat . Sosiopat adalah istilah yang sering digunakan untuk menggambarkan seseorang yang memiliki gangguan kepribadian antisosial (ASPD). Kondisi ini ditandai dengan pola pengabaian terhadap norma dan aturan sosial serta pelanggaran berulang terhadap hak-hak orang lain. 

Sosiopat sering kali memiliki kesulitan dalam membentuk hubungan yang sehat, merasakan empati, dan memahami perasaan orang lain. Meskipun istilah "sosiopat" sering digunakan dalam percakapan sehari-hari, gangguan ini sebenarnya merupakan gangguan psikologis yang lebih kompleks dan memerlukan pemahaman mendalam.

Dalam artikel ini, kita akan membahas lebih lanjut tentang apa itu sosiopat, tanda-tanda yang perlu diperhatikan, penyebab gangguan ini, perbedaan antara sosiopat dan psikopat, serta bagaimana cara diagnosis dan pengobatan gangguan ini.

Apa itu Sosiopat?

Sosiopat merujuk pada seseorang yang hidup dengan gangguan kepribadian antisosial (ASPD).

Gangguan ini adalah kondisi mental yang diidentifikasi oleh pola pengabaian yang konsisten terhadap norma sosial dan pelanggaran berulang terhadap hak orang lain. Hal ini dapat mencakup perilaku melanggar hukum, ketidakjujuran, serta kurangnya rasa empati terhadap orang lain.

Dalam Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders (DSM-5), yang digunakan oleh para profesional kesehatan mental untuk mendiagnosis gangguan kejiwaan, ASPD didefinisikan sebagai gangguan yang melibatkan pengabaian terhadap hak-hak orang lain dan perilaku yang sering merugikan orang lain tanpa rasa bersalah. 

Beberapa individu dengan ASPD tampak menawan dan karismatik pada awalnya, tetapi mereka sering kali menunjukkan kurangnya kemampuan untuk membangun hubungan sosial yang sehat.

Apa perbedaan antara sosiopat dan psikopat?

Meskipun istilah "sosiopat" dan "psikopat" sering digunakan secara bergantian, keduanya memiliki perbedaan, terutama dalam hal moralitas dan reaksi emosional terhadap lingkungan mereka.

Foto by pexels
  1. Sosiopat: Sosiopat masih memiliki kesadaran tentang perbedaan antara benar dan salah, namun mereka lebih cenderung untuk mengabaikan norma-norma sosial dan rasionalisasi tindakan yang dianggap salah. Mereka seringkali menganggap perilaku antisocial mereka sebagai hal yang sah karena situasi tertentu, dan lebih terpengaruh oleh faktor lingkungan atau pengasuhan buruk.

  2. Psikopat: Psikopat cenderung tidak memiliki rasa moralitas yang mendalam dan hampir tidak memiliki empati terhadap orang lain. Mereka sering kali lebih berbahaya karena tindakan mereka cenderung lebih terencana dan kurang dipengaruhi oleh keadaan emosional atau pengasuhan masa kecil.

Penelitian juga menunjukkan bahwa perbedaan ini mungkin terletak pada struktur otak, khususnya di bagian otak yang mengatur empati dan pengambilan keputusan.

Penelitian dari tahun 2013 menunjukkan perbedaan antara psikopati dan sosiopati mungkin berhubungan dengan perbedaan di otak, termasuk volume materi abu-abu dan perkembangan amigdala

Bagi orang dengan sifat sosiopati, peningkatan fungsi neuron di bagian otak tertentu dapat menjadi faktor dalam perkembangan rasa moralitas.

Apa saja tanda-tanda sosiopati?

Tanda-tanda seseorang yang mungkin mengalami gangguan kepribadian antisosial bisa sangat bervariasi, namun secara umum, seseorang yang menderita ASPD akan menunjukkan gejala-gejala berikut:

  1. Pengabaian Hukum dan Norma Sosial: Seseorang dengan ASPD sering melanggar hukum, mencuri, merusak properti, atau bertindak dengan cara yang merugikan orang lain tanpa merasa bersalah.

  2. Ketidakjujuran dan Manipulasi: Mereka mungkin menggunakan identitas palsu atau memanipulasi orang lain untuk keuntungan pribadi mereka.

  3. Kesulitan Merencanakan Masa Depan: Orang dengan ASPD cenderung bertindak impulsif tanpa memikirkan konsekuensi jangka panjang dari tindakan mereka.

  4. Perilaku Agresif atau Kekerasan: Mereka dapat terlibat dalam perkelahian atau konflik fisik yang berulang.

  5. Kurangnya Empati: Mereka tidak menunjukkan rasa bersalah atau penyesalan terhadap tindakan yang merugikan orang lain dan sering kali tidak memiliki ketertarikan terhadap kehidupan orang lain.

  6. Kesulitan Menjaga Hubungan: Mereka sering merasa kesulitan untuk membangun dan mempertahankan hubungan interpersonal yang sehat dan memuaskan.

Orang dengan ASPD umumnya menunjukkan sedikit emosi atau ketertarikan pada kehidupan orang lain. Mereka mungkin:

  • tampil sebagai arogan atau superior, dengan pendapat tegas tetap
  • gunakan humor, kecerdasan, dan karisma untuk memanipulasi
  • tampak menawan pada awalnya, sampai kepentingan diri mereka menjadi jelas

Orang dengan ASPD umumnya merasa sulit untuk mempertahankan persahabatan, hubungan, dan koneksi lain yang saling memuaskan.

Apa yang menyebabkan sosiopati

Banyak ahli menganggap sosiopati lebih merupakan kondisi lingkungan daripada genetik. Pada dasarnya gen yang diwariskan berperan, tetapi gaya pengasuhan orang tua dan faktor lingkungan lainnya, sangat berpengaruh. sedangkan Psikopati, tampaknya terkait dengan lebih banyak faktor biologis bawaan.

Foto by unsplsh
  1. Faktor Genetik: Beberapa penelitian menunjukkan bahwa orang dengan riwayat keluarga yang memiliki gangguan kepribadian mungkin lebih rentan untuk mengembangkan ASPD.

  2. Pengalaman Masa Kecil: Anak-anak yang mengalami pelecehan fisik atau emosional atau kurang mendapatkan perhatian yang cukup dari orang tua atau pengasuh cenderung lebih berisiko mengembangkan gangguan ini di kemudian hari.

  3. Lingkungan Sosial yang Buruk: Faktor sosial dan lingkungan, seperti tumbuh dalam lingkungan yang penuh kekerasan atau kekurangan kasih sayang, dapat meningkatkan risiko seseorang mengalami sosiopati.

Penelitian juga menunjukkan bahwa mungkin untuk "memperoleh" sosiopati. Trauma atau kerusakan pada lobus frontal otak, yang dapat terjadi akibat cedera kepala atau kondisi progresif, seperti demensia, dapat menyebabkan beberapa perilaku antisosial.

Ciri seseorang sosiopati

Untuk dapat didiagnosis sebagai sosiopat, seorang individu harus menunjukkan gejala-gejala gangguan kepribadian antisosial dalam berbagai aspek kehidupan mereka. Seorang profesional kesehatan mental akan melakukan evaluasi mendalam yang meliputi:

  • Wawancara Klinis: Profesional akan berbicara dengan individu mengenai pikiran, perasaan, dan perilaku mereka, serta hubungannya dengan orang lain.

  • Pengamatan Perilaku: Seorang terapis atau psikolog dapat bertanya kepada keluarga atau pasangan romantis tentang pola perilaku yang ditunjukkan oleh individu.

  • Riwayat Medis: Riwayat kesehatan mental individu akan diperiksa untuk mengidentifikasi adanya gangguan lain yang mungkin memperburuk gejala ASPD.

Ingatlah bahwa gangguan kepribadian, termasuk APSD, melibatkan sifat yang berada di luar kendali orang tersebut. Karakteristik ini melampaui keinginan untuk keuntungan pribadi dan cenderung tetap dari waktu ke waktu, menyebabkan kesusahan.

Perawatan sosiopati

Pengobatan untuk gangguan kepribadian antisosial sangat menantang karena banyak individu dengan ASPD tidak merasa ada yang salah dengan perilaku mereka. Namun, ada beberapa metode yang dapat membantu mereka mengelola gejalanya, antara lain:

  1. Psikoterapi: Terapi percakapan dengan seorang terapis dapat membantu individu dengan ASPD untuk memahami dan mengelola perilaku mereka. Terapi ini seringkali berfokus pada manajemen kemarahan, pengelolaan emosi, dan mengatasi gangguan mental lainnya.

  2. Pengobatan: Meskipun belum ada obat yang disetujui khusus untuk ASPD, beberapa obat seperti antipsikotik dapat digunakan untuk mengelola gejala yang berhubungan dengan gangguan ini, seperti agresi dan impulsivitas.

  3. Pendekatan Terapi Lainnya: Untuk beberapa individu, terapi kelompok atau terapi untuk mengatasi masalah lainnya, seperti depresi atau kecanduan, dapat membantu.

Kesimpulan

Sosiopati atau gangguan kepribadian antisosial adalah kondisi serius yang memengaruhi kemampuan individu untuk membentuk hubungan yang sehat dan mengelola perilaku mereka. 

Meskipun banyak orang dengan gangguan ini mungkin tidak menyadari masalah mereka, dengan dukungan yang tepat, termasuk terapi dan pengobatan, mereka dapat belajar mengelola gejalanya dan meningkatkan kualitas hidup mereka.

Jika Anda atau seseorang yang Anda kenal menunjukkan gejala-gejala ASPD, segeralah mencari bantuan dari seorang profesional untuk mendapatkan dukungan yang diperlukan.

Semoga artikel Apa Itu Sosiopat ini bisa menambah pengetahuan dan wawasan kamu

Sumber :

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama