Mengenal apa itu Body Shaming - Dampak dan Cara Menghindarinya

Mengenal apa itu Body Shaming - Dampak dan Cara Menghindarinya

Tanpa kita sadari, mungkin kita pernah terlibat dalam perilaku body shaming terhadap orang lain. Hal ini sering kali terjadi karena kita menganggap bahwa komentar yang kita ucapkan adalah candaan atau basa-basi yang sudah biasa dilakukan dalam pergaulan sehari-hari. 

Padahal, ucapan-ucapan tersebut bisa sangat melukai hati orang yang menjadi sasaran body shaming. Lalu, apa sebenarnya body shaming itu? 

Dalam artikel ini, kita akan membahas secara mendalam mengenai pengertian, jenis-jenis body shaming, dampaknya terhadap kesehatan mental, serta bagaimana cara menghindari dan menghentikan tindakan body shaming.

Apa Itu Body Shaming?

Body shaming adalah perilaku mengkritik, mengomentari, atau mencela tubuh seseorang dengan cara yang negatif, baik itu mengenai bentuk tubuh, ukuran tubuh, atau fitur fisik lainnya. Tindakan ini sering dilakukan dengan tujuan mengejek, merendahkan, atau mempermalukan seseorang berdasarkan penampilan fisiknya yang dianggap tidak sesuai dengan standar kecantikan atau ideal yang berlaku di masyarakat.
Body Shaming
Sorce tanwir.
Sebagai contoh, body shaming bisa terjadi ketika seseorang menertawakan tubuh orang lain yang dianggap terlalu gemuk atau kurus, terlalu tinggi atau pendek, atau bahkan memandang rendah tubuh seseorang hanya karena tidak memenuhi harapan atau standar tertentu. 

Body shaming bisa terjadi secara langsung dalam percakapan tatap muka maupun melalui media sosial, yang mana sering kali berujung pada cyberbullying. Meskipun tampaknya hanya sekadar candaan, dampak dari body shaming sangatlah serius dan bisa memengaruhi kesehatan mental korban.

Menurut studi yang dimuat dalam Journal od Behavior Medicine tahun 2015, akan ada banyak perubahan sikap yang akan terjadi, misalnya mudah tersinggung, pendiam, malas makan, hingga depresi.

Terkadang body shaming ini dilakukan oleh orang-orang terdekat. Kegiatan ini sering sampai ke media sosial yang tak jarang berubah menjadi . Olok-olok ini bisa menyebabkan masalah psikologis pada korbannya hingga mengakibatkan dampak serius yang bisa mengancam nyawa seseorang.

Jenis Body Shaming

Body shaming tidak hanya terbatas pada ukuran atau bentuk tubuh seseorang, tetapi juga melibatkan berbagai aspek penampilan fisik lainnya. Berikut adalah beberapa jenis body shaming yang sering ditemukan di masyarakat:

Body Shaming

1 Body Shaming Terkait Berat badan

Berat badan adalah salah satu faktor utama yang sering menjadi sasaran body shaming. Biasanya, orang yang memiliki tubuh lebih besar akan menjadi korban fat shaming, sementara mereka yang bertubuh kurus sering kali menjadi korban skinny shaming.

  • Fat Shaming : Orang yang dianggap memiliki berat badan berlebih sering kali menjadi sasaran ejekan atau hinaan. Perilaku ini bukan hanya merendahkan, tetapi juga bisa berdampak buruk pada kesehatan mental dan fisik korban.  Penelitian yang dilakukan oleh Canadian Medical Association Journal, mengungkapkan bahwa korban fat shaming bisa mengalami perubahan metabolisme yang buruk, stres yang berlebihan, dan penurunan harga diri. Akibatnya, mereka bisa berisiko mengalami gangguan makan, obesitas, dan bahkan depresi.
  • skinny shaming : Meski lebih jarang dibicarakan, skinny shaming adalah bentuk body shaming yang seringkali dianggap sebagai pujian. Namun, komentar mengenai tubuh yang terlalu kurus sebenarnya bisa sangat merusak mental seseorang. Mereka yang mengalami skinny shaming sering merasa cemas dan tertekan untuk menambah berat badan secara tidak sehat.

2 Body Shaming Terkait Rambut tubuh

Komentar negatif terhadap rambut tubuh, seperti rambut di kaki, lengan, ketiak, atau area pribadi lainnya, juga merupakan bentuk body shaming. Standar kecantikan yang berkembang di masyarakat seringkali menyebutkan bahwa perempuan harus memiliki tubuh yang halus tanpa rambut tubuh, sehingga rambut yang tumbuh di area tertentu dianggap tidak estetis.

Namun, rambut tubuh adalah hal yang alami dan memiliki manfaatnya sendiri. Misalnya, rambut tubuh membantu mendeteksi parasit dan mengatur suhu tubuh, terutama di area yang lebih sensitif. Meskipun begitu, banyak perempuan merasa tertekan untuk menghilangkan rambut tubuh ini karena kecemasan akan penilaian negatif dari orang lain.

Body shaming yang ditujukan ke perempuan berasal dari kebiasaan di zaman dahulu. Hal tersebut dijelaskan pada buku Encyclopedia of Body Adornment, Pada zaman mesir kuno, tubuh seorang wanita yang mulus dan tidak memiliki rambut tubuh dianggap sebagai standar kecantikan perempuan.

Orang Romawi dan Yunani beranggapan bahwa kulit yang bersih dari rambut tubuh melambangkan tubuh yang awet muda. Standar kecantikan tersebut kemudian tumbuh serta berkembang di masyarakat, hingga menimbulkan suatu stigma perempuan yang memiliki rambut tubuh.

Stigma tersebut lah yang membuat bisnis perontokkan rambut atau waxing lebih diminati perempuan dibandingkan laki-laki. Di sisi lainnya, rambut tubuh yang dimiliki oleh laki-laki atau perempuan justru memiliki manfaat meskipun dipandang tidak estetis.

3 Body Shaming Terkait Model rambut

Bukan hanya tubuh yang menjadi sasaran body shaming, model atau gaya rambut juga sering kali dihakimi. Misalnya, rambut ikal atau bergelombang dianggap kurang rapi dibandingkan rambut lurus. 

Komentar tentang tekstur rambut sering kali membuat seseorang merasa tidak percaya diri, padahal rambut adalah bagian dari identitas dan kepribadian seseorang.

4 Body Shaming Terkait Warna kulit

Warna kulit yang lebih gelap sering menjadi sasaran body shaming di banyak budaya, termasuk di Indonesia. Di banyak negara, warna kulit cerah sering dianggap sebagai simbol kecantikan, sementara orang yang memiliki warna kulit lebih gelap sering mendapat komentar seperti "kulit gosong", "kelihatan dekil", atau "hitam legam". 

Pandangan ini banyak dipengaruhi oleh standar kecantikan yang berkembang sejak zaman kolonial, di mana orang dengan kulit putih dianggap lebih tinggi status sosialnya. Di banyak negara, produk pemutih kulit dipasarkan dengan menggambarkan kulit cerah sebagai tanda kecantikan yang ideal. Oleh karena itu, banyak orang merasa tertekan untuk mengubah warna kulit mereka agar sesuai dengan standar tersebut.

Body shaming kepada warna kulit pun telah menjadi suatu kebiasaan yang terjadi sejak zaman dahulu, menurut sebuah artikel yang ditulis oleh Deborah Rodrigo Caldeira dalam Social Science Research Network, Zaman dahulu orang di Asia Tenggara menganggap bahwa warna kulit yang cerah merupakan penanda status sosial seseorang dan kulit cerah merupakan penanda seseorang memiliki keturunan bangsawan.

Pada zaman dahulu orang yang memiliki warna kulit lebih gelap umumnya akan diasosiasikan sebagai tenaga kerja di pertanian, hal ini dikarenakan para pekerja melakukan aktivitas di bawah terik matahari dan berasal dari daerah yang miskin.

Itu karena Dampak dari kolonialisme orang negara Eropa yang kebanyakan memiliki kulit berwarna putih juga menimbulkan pandangan bahwa orang yang berkulit cerah berarti lebih baik.

Pandangan mengenai kulit putih tersebut terus berkembang hingga sekarang. Terlihat banyak produk kecantikan yang ditargetkan untuk memutihkan dan mencerahkan kulit. Sehingga, banyak orang pula yang masih berkeinginan untuk merubah warna kulit menjadi lebih cerah, agar lebih cocok dengan standar kecantikan yang ada.

5 Body Shaming Terkait Wajah

Bentuk wajah seseorang juga sering menjadi sasaran body shaming. Standar kecantikan wajah di banyak negara sering kali mencakup hidung mancung, pipi tirus, mata besar, dan kulit mulus tanpa jerawat. Mereka yang memiliki hidung pesek, wajah lebih bulat, atau memiliki jerawat sering kali menjadi sasaran komentar negatif.

Namun, perlu diingat bahwa bentuk wajah dipengaruhi oleh faktor genetik dan iklim. Misalnya, orang dengan keturunan Afrika Barat atau Asia Selatan biasanya memiliki hidung yang lebih besar sebagai adaptasi terhadap iklim yang lembap dan panas. 

Karena itu, tidak ada bentuk wajah yang lebih baik maupun lebih buruk. Sebab, bentuk wajah tersebut memiliki makna dan fungsi masing-masing. Sedangkan standar kecantikan mengenai bentuk wajah yang cantik tidak masuk akal.

Dampak dan Cara Menghentikan Body Shaming

Body shaming tidak hanya berdampak pada perasaan, tetapi juga dapat memengaruhi kesehatan mental dan fisik korban. Dalam Sebuah penelitian mengungkapkan, Jika seseorang merasa tidak puas dengan bentuk tubuh yang ia miliki, maka kualitas hidupnya akan menjadi lebih buruk.

Body Shaming
foto by pexels

Hal ini dikarenakan seseorang merasakan tekanan psikologis yang dapat menyebabkan risiko perilaku makan hingga gangguan makan yang tidak sehat.

Beberapa dampak buruk yang bisa muncul akibat body shaming antara lain

1 Depresi

Korban body shaming sering merasa tertekan dan mengalami penurunan harga diri yang signifikan. Perasaan tidak dihargai dan dianggap tidak sempurna bisa menyebabkan depresi, terutama pada anak-anak dan remaja yang sedang mencari identitas diri mereka. 

Dampak terburuk dari depresi akibat body shaming adalah keinginan untuk bunuh diri. Oleh karena itu ketika seseorang mulai merasakan atau memiliki gejala depresi lebih baik untuk segera datang ke psikolog atau meminta pertolongan medis lainnya.

2 Gangguan makan

Komentar negatif mengenai tubuh bisa memicu gangguan makan seperti anoreksia atau bulimia, baik pada korban fat shaming maupun skinny shaming. Mereka yang mengalami gangguan makan sering kali terobsesi untuk mengubah berat badan mereka secara ekstrem, yang dapat menyebabkan masalah kesehatan serius, seperti malnutrisi atau obesitas.

3 Gangguan kecemasan hingga serangan panik

Korban body shaming juga dapat mengembangkan gangguan kecemasan, termasuk serangan panik. Mereka merasa tidak cukup baik atau tidak layak, yang membuat mereka menarik diri dari kehidupan sosial dan menghindari interaksi dengan orang lain.

Semua perasaan yang muncul tersebut, harus segera ditangani, agar korban body shaming ini tidak mengalami gangguan kecemasan atau serangan panik.

Ketiga dampak sangat merugikan korban. karena itu tindakan body shaming harus segera dihentikan.

Bagaimana cara menghentikannya

Ada 4 cara Untuk menghindari dan menghentikan body shaming, ada beberapa langkah yang bisa dilakukan oleh masyarakat:.

Body Shaming

Diantara nya sebagai berikut :

1. Mengubah Pola Pikir Masyarakat

Standar kecantikan yang ada di masyarakat harus diubah. Kita perlu memahami bahwa setiap orang memiliki keunikan dan kecantikan masing-masing. Tidak ada tubuh yang sempurna, dan setiap orang berhak merasa bangga dengan dirinya sendiri. 

Masyarakat harus menghilangkan stigma yang menyatakan bahwa ada satu tipe tubuh atau penampilan yang lebih baik dari yang lainnya.

2. Menjadi Lebih Empatik

Kita perlu belajar menjadi pribadi yang lebih empatik. Jangan menilai atau mengomentari tubuh orang lain. Setiap orang memiliki perjuangan dan perasaan yang tidak selalu tampak di luar. Candaan atau komentar yang menyakitkan mengenai tubuh seseorang tidak hanya bisa merusak hubungan, tetapi juga kesehatan mental mereka.

3. Fokus pada Diri Sendiri

Alihkan perhatian dari komentar negatif yang ditujukan kepada orang lain. Fokuslah pada diri sendiri dan hargai tubuhmu. Setiap orang memiliki hak untuk merasa nyaman dengan penampilan fisiknya, tanpa harus merasa tertekan oleh standar yang tidak realistis.

4. Mencari Topik Obrolan yang Positif

Cobalah untuk menghindari topik pembicaraan yang menyangkut fisik seseorang. Alihkan obrolan kepada hal-hal yang lebih positif dan membangun. Ini akan membantu menciptakan lingkungan yang lebih mendukung dan menghindari perasaan tidak nyaman pada orang lain.

Kesimpulan


Body shaming adalah tindakan yang merugikan baik bagi korban maupun pelaku. Dampaknya terhadap kesehatan mental sangat besar dan bisa berujung pada gangguan psikologis yang serius. Oleh karena itu, penting untuk kita semua memahami bahwa setiap orang memiliki kecantikan dan keunikan masing-masing. Mari kita ubah pola pikir kita, menjadi pribadi yang lebih empatik, dan berhenti melakukan body shaming dalam bentuk apa pun.

Dengan saling menghargai dan mendukung satu sama lain, kita dapat menciptakan lingkungan yang lebih inklusif, penuh kasih sayang, dan bebas dari body shaming.

Semoga artikel ini dapat memberikan pemahaman yang lebih baik mengenai body shaming dan dampaknya, serta memberi inspirasi untuk menghentikan perilaku tersebut. Jangan lupa untuk berbagi pengetahuan ini kepada orang lain agar semakin banyak yang peduli tentang masalah ini.
IDCloudHost | SSD Cloud Hosting Indonesia

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama